Menu

Kamis, 05 Mei 2016

J A S M E R A H

“Belajar sejarah, kita mengerti konsep. Belajar teori, kita punya pilihan.” Ujar salah satu dosenku. Sebuah pernyataan tidak mungkin seratus persen benar, pun tidak mungkin pula seratus persen salah. Dan pernyataan dosenku itu ada benarnya juga.

Aku menyukai sejarah, entah sejak kapan. Yang kutahu, aku suka sejarah baru-baru saja. Bukan hanya sejarah arsitektur, namun tentang hampir semua hal. Aku juga suka mendengarkan kisah sejarah tentang negeri ini, Indonesia. Tapi bukan sejarah seperti yang tertuang dalam buku-buku pelajaran. Aku senang mendengarkan cerita tentang “sisi lain” dari sejarah itu sendiri.

Aku suka mendengarkan kisah-kisah. Tentang apa pun. Tentang manusia. Tentang antariksa. Tentang ilmu pengetahuan. Tentang agama. Tentang semuanya. Itulah mengapa kalian mungkin dapati aku sebagai pendengar yang baik. Bahkan cerita dari seorang teman, ketika ia menceritakan apa yang telah dialaminya. Karena itulah sejarah dirinya.

Kita selalu dapat memetik pelajaran dari masa lalu. Orang bilang, “sejarah pasti berulang”. Mengapa? Karena ada yang luput memetik hikmah darinya, sehingga ia kembali terjadi untuk mengajari manusia.

Belajarlah kisah-kisah para ulama salaf, maka kau akan tahu akhlak mereka terhadap ilmu. Belajarlah dari para pembesar bangsa ini, maka kau akan tahu aral dan rintangan akan selalu menemani perjuangan. Belajar dari Muhammad Al-Fatih, yang penakluk konstantinopel, maka kau akan tahu kemenangan hanya dapat diraih dengan kesabaran dalam kesungguh-sungguhan.

Belajarlah dari sejarah, karena Bung Karno pernah berkata, “JAS MERAH –Jangan sekali-kali melupakan sejarah!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar