Menu

Senin, 06 Juni 2016

Bereaksi atau beraksi?

Saya baru membaca sebuah artikel tulisan Jon Westernberg, judulnya "When all you do is react, you never really act". Dia bercerita bahwa kita seringnya melakukan sesuatu sebagai reaksi atas apa yang diberikan keadaan pada diri kita. Kita tidak melakukan sesuatu atas dasar keinginan kita. Keinginan di sini maksudnya adalah tujuan hidup kita, our goals. Kita seringnya sibuk mengerjakan sesuatu yang tidak membuat kita lebih dekat pada tujuan kita, karena yang kita lakukan hanyalah merespon keadaan, kesibukan kita itu untuk mengatasi keadaan yang sedang kita alami. Padahal harusnya keadaan tak menjadi barrier untuk meraih tujuan kita. 

Ketika kita ingin jadi seorang penulis, yang harus kita lakukan adalah menulis. Menulis, menulis, dan menulis. Setiap hari, hingga menjadi habit kita. Tapi sayangnya, kita sering beralasan "sibuk" dan tak punya waktu untuk menulis. Lho, mau jadi penulis tapi kok tidak menulis? Ya itu tadi alasannya: kita sibuk. Sibuk melakukan yang bukan tujuan kita. Kita tidak fokus membentuk diri menjadi seorang penulis. 

Itu hanya contoh. Mau jadi penulis, jadi pengusaha, jadi seniman, apapun... kita harus FOKUS. Memang tidak mudah melakukannya, karena kita memang punya kesibukan yang tak bisa ditinggal begitu saja untuk bisa fokus pada cita-cita kita. Mungkin sibuk berorganisasi, sibuk kuliah, sibuk meluangkan waktu untuk orangtua. Itu wajar. Yang tidak wajar itu orang yang tidak punya kesibukan. Itulah keadaan yang harus kita hadapi. Tapi untuk mewujudkan cita-cita kita, kita harus bersedia meluangkan waktu, menetapkan langkah-langkah kecil yang bisa mendekatkan kita pada tujuan, lalu laksanakan, dan konsistenlah.

Yuk, mulai sekarang, pelan-pelan kita wujudkan keinginan terbesar kita, bersama-sama. Okeee? :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar